Jika
kita membicarakan kota gondola atau kota air atau kota terapung, sudah pasti
yang dimaksud adalah kota Venice di negeri pizza, Italia. Kota Venice terletak
di tepi laut sehingga banyak sekali kanal-kanal kecil yang dilalui oleh gondola
(gondola: perahu tradisional yang melaju dengan cara didayung). Menyusuri kota
Venice dengan bangunan-bangunannya yang megah dengan menggunakan gondola akan
menjadi sangat sangat romantis. Namun masih ingat dengan tulisan saya sebelumnya?
Venice is an expensive city. Satu kali naik gondola, setiap orang dipungut
harga 80 euro!! 1 orang loh yah, bukan satu gondola. Kalau 3 orang yang naik
gondola berarti 3 x 80 = 240 euro! What a fantastic price! Bisa kaya nih jadi
tukang gondola. jadi karena harganya mahal itu, makanya naik gondola hanya
jadi impian saja buat saya. Sekali naik gondola (50 menit) 80 euro, itu sama
kaya harga nginep di hotel! Jadi yasudah relakan saja gondola. Huft... Nah kalau kamu memang berniat menaiki gondola,
kamu harus sebisa mungkin menawar harga. Namun tak jarang saat tawar-menawar
harga, si mamang gondola langsung pergi meninggalkan kamu kalau menawar terlalu
rendah. Hihihi.
Ternyata
ada tradisinya bagi pendayung gondola. Usut punya usut pendayung gondola di sana
harus laki-laki, makanya saya pakai kata “mamang” bukan “mbak”, hihihi. Kalau kamu merelakan menaiki transportasi
yang telah bertahan selama berabad-abad tersebut, kamu ga usah sedih, karena
semua sudut kota Venice juga dapat kamu nikmati dengan berjalan kaki. Namun
kamu harus berhati-hati karena kota Venice merupakan kota 1000 gang. Kota air
tersebut didesign dengan petak-petak sehingga setiap sudutnya berupa gang.
Sehingga bagi wisatawan yang baru pertama datang ke sana rawan tersesat,
seperti saya. Hihihi. walaupun sudah membawa peta dan bertanya kepada orang,
tetap saja susah “keluar” kalau sudah tersesat di pojok gang kota Venice. Jadi
hati-hati yah jangan sampai tersesat.
Sudut-sudut
kota Venice juga dipenuhi oleh berbagai macam toko-toko souvenir dari mulai
postcard, gantungan kunci, kaos, jam, tas hingga aksesoris dan barang pecah
belah yang bertuliskan “Venezia”. Selain itu bermacam cafe dan restaurant juga
dapat membantu mu menghilangkan lapar dengan menyantap kudapan khas Italia.
Kalau udah di sana jangan tanya ada pizza atau nggak deh, nampaknya memang
seluruh sudut negara Italia memproduksi pizza.
Begitulah
sekilas gambaran mengenai gondola dan kota Venice. Selamat berlibur. Happy
traveling!
Find
me on twitter and instagram: @ungodamn
Tidak ada komentar:
Posting Komentar