Powered By Blogger

Jumat, 31 Mei 2013

Untuk Sahabat Bahasa Jerman UPI 2009

Satu persatu mereka pergi.
Menimbun mimpi meretas asa.
Satu persatu para merpati mengepak sayap melewati tinggi kastil.

Karena lorong itu masih tak berujung maka beribu cara menjadi pilihan...

Yah, para sahabat itu kini harus menaiki kapal yang berbeda untuk mencapai misinya. Bukan hanya kapalnya, tapi arah dan tujuannya pun sudah lain.
4 tahun lalu ketika saya berdiri dipintu gerbang kampus -tanpa seorang pun yang saya kenal-, saya tak pernah membayangkan akan bertemu orang-orang hebat seperti kalian. Melewati masa kebersamaan melahirkan banyak kenangan. Bahagia, sedih, marah, kesal menjadi tinta roman kita.
Dulu terkadang kita bosan. Bosan dengan segala lingkungan dan peraturan-peraturan pembelenggu kampus. Bahkan terkadang merasa bosan dengan suasana kelas. Namun sekarang, setelah tiba pada persimpangan rasanya sedikit aneh untuk tidak berjalan dijalan yang sama lagi. Disitu juga terselip rasa rindu dan sedih.
Jika dulu kita enggan berteman dengan yang lain, saat ini tak satupun yang tak dikenang. Mereka yang selalu membuat tawa dan senyuman, juga mereka yang pernah membuat marah dan kesal. Tapi sekarang  kita sudah terlalu tua untuk saling membenci satu sama lain. Kita sudah terlalu tua untuk menempatkan benci diatas kebersamaan. Mungkin ketika kaki ini kembali menapak gerbang kampus rasanya akan lain. Tak akan ada lagi suara-suara kalian seperti waktu itu.
Sekarang kita telah menjadi bibit-bibit  yang siap disebarkan diladang dengan hasil panen yang berbeda. Biarlah rasa kesal dan amarah diwaktu itu menjadi jalan. Jalan untuk menjadikan kita seorang pemaaf karena kita pun banyak berbuat salah.
Saat ini kita sudah ada dipelabuhan. Kapal-kapal kehidupan telah menanti jadwalnya untuk berangkat menuju pulau impian. Sahabatku, waktu telah memakan semua kesempatan dan melahirkan berjuta kenangan. Akhirnya disini kita bersiap mengucap salam perpisahan. Salam yang diiringi senyum, pelukan serta doa.
Akankah kita hidup 1000 tahun lagi layaknya binatang jalang Chairil Anwar? Akankah ketika kalian menjadi penghuni gedung DPR, menjadi penulis best-seller, menjadi pengusaha hebat, menjadi sutradara sukses atau menjadi guru yang akan melahirkan Einstein Einstein baru serta impian-impian kalian yang lain, kita masih bisa bertegur sapa? Atau untuk sekedar menikmati secangkir kopi masih bisa dilakukan? Hanya sang waktu yang memiliki kuasa. Kita hanya bisa menaburkan doa yang terbaik untuk semuanya, berharap masing-masing dari kita mencapai pulau impiannya dengan diiringi senyuman.
Selamat jalan sahabat. Selamat mengarungi samudera kehidupan yang telah menanti dengan gagah.
Cerita kita tak akan pudar diseret sang ombak.
Salam sayang untuk kalian, sahabat ku 2009...



@ungodamn

Tidak ada komentar:

Posting Komentar