Powered By Blogger

Minggu, 27 September 2015

Oktoberfest Muenchen: Pfefferkuchen atau Lebkuchen?

Selain Weichnachtsmarkt, FC Bayern Muenchen, negara bagian Jerman, Bayern juga memiliki daya tarik lain melalui pesta rakyat dan festival bir terbesar di dunia, yaitu Oktoberfest. Festival tahunan yang biasa di mulai dari akhir bulan September hingga awal Oktober ini selalu menjadi magnet bagi para traveler, khususnya para penggemar bir dari seluruh dunia untuk datang ke kota Muenchen.

Selain dapat menikmati berbagai jenis bir, mulai dari helles Bier hingga dunkles Bier, di festival ini juga terdapat berbagai macam wahana permainan yang bisa dimainkan oleh anak-anak hingga orang dewasa. Selain itu, para pengunjung lokal biasa menggunakan Lederhose (pakaian tradisional Bayern untuk laki-laki) dan Dirndl (untuk perempuan). Sehingga selain jalan-jalan atau menikmati bir, para pengunjung juga disuguhkan pengetahuan mengenai budaya Jerman, khususnya daerah Bayern.

Untuk menetralisir rasa bir yang pekat, para peminum bir biasanya juga memakan Brezel atau Brezn (roti khas Jerman yang memiliki 3 lingkaran di tengahnya dan rasanya asin). Namun selain, Brezel, saat Oktoberfest kamu juga akan menemukan banyak sekali cookies atau kue raksasa berbentuk hati yang ditulisi berbagai macam kata-kata romantis, seperti “Ich lieb dich”, “Meine Prinzessin”, “I mog di”, “Du bist mein Superhase” “Mein Herz fuer dich” dan sebagainya. Kamu juga bisa memesan langsung tulisan apa yang ingin ditulis pada kue, misalnya “Willst du mich heiraten?” (eng: will you marry me?).  Kue berwarna dasar coklat tersebut biasanya akan digantungkan melingkar ke leher para pengunjung dan diberikan kepada orang-orang terkasih.

Namun tahukah kamu kue apa sebenarnya itu? Apakah kue coklat? Atau cookie biasa yang terbuat dari tepung dan gula? Well, ada yang bilang kalau kue itu adalah Pfefferkuchen, namun ada juga yang menyebutnya Lebkuchen. Hmm... mana yang benar yah?

Pfefferkuchen (Pfeffer, ind: merica) merupakan sejenis kue jahe atau yang lebih dikenal dengan nama gingerbread dalam bahasa Inggris. Menurut cerita, Pfefferkuchen dinamakan sedemikian rupa karena untuk membuatnya diperlukan berbagai macam rempah-rempah, sehingga kata Pfeffer dipilih, jadi bukan berarti kue merica. Oleh karena itu, Pfefferkuchen disebut juga dengan Gewürzkuchen (Gewürz, ind: rempah). Selain itu Pfefferkuchen memiliki kadar lemak yang sangat rendah.

Sedangkan Lebkuchen merupakan kue jahe yang berasal dari kota Nuremberg, Bayern. Namun apa bedanya dengan Pfefferkuchen? Well, menurut pengalaman saya mencicipi kedua kue tersebut, rasa Lebkuchen jauh lebih manis daripada Pfefferkuchen. Dan ternyata rahasinya ada pada resepnya. Lebkuchen biasanya menggunakan banyak madu untuk memperoleh rasa manis serta garam abu (kalium karbonat) untuk membakarnya, serta bentuknya bulat. Perkembangan zaman membuat Lebkuchen juga berkembang jenisnya. Kini tidak hanya rasa original saja, Lebkuchen juga tersedia dengan berbagai rasa seperti coklat, white sugar, kacang mete dan white chocolate. Namun jangan khawatir akan kehilangan cita rasa aslinya karena semua bahan tadi tidak dicampur dengan adonan asli Lebkuchen, melainkan dijadikan toping atas pada kue tersebut.

Nah bagaimana dengan kue yang ada di Oktoberfest tadi? Menurut saya, itu adalah Pfefferkuchen, karena rasanya sedikit pedas dan hangat. Pengalaman satu tahun tinggal di negara bagian Bayern membuat saya sedikit dapat membedakan mana Pfefferkuchen dan Lebkuchen. Cookie yang biasa dijual saat Oktoberfest dengan bentuk hati raksasa tersebut menggunakan krim gula untuk sebagai bahan tulisan di atasnya, namun kue aslinya merupakan kue jahe atau gingerbread. Untuk mendapatkan Lebkuchen yang asli kamu bisa berkunjung ke kota Nuremberg (sekitar 1,5 jam menggunakan kereta dari kota Muenchen). Sedangkan Pfefferkuchen dapat kamu temui di setiap festival atau pesta-pesta rakyat negara Jerman.
Nah, itu yang saya tahu mengenai Pfefferkuchen dan Lebkuchen. Selamat traveling! Selamat berkuliner! PROST!!!

Cookies quote: Life is short surround yourself with good people and only eat good cookies – anonymous.

Find me on twitter and instagram: @ungodamn

Tidak ada komentar:

Posting Komentar