Powered By Blogger

Minggu, 27 September 2015

Ngopi; Kopi Bajawa (Kopi Arabika Terbaik Khas Indonesia)


Jika pada tulisan sebelumnya saya membahas mengenai kopi asal negeri pizza, Italia, kali ini saya akan berbagi mengenai kopi dalam negeri. Sebagai negara produsen kopi terbesar ke-tiga di dunia, sudah selayaknya jika para penggemar kopi mencicipi kopi asli negeri sendiri. Sebenarnya banyak sekali daerah, hampir setiap pulau di Indonesia memiliki lahan perkebunan kopi yang luas. Seperti pulau Jawa di daerah Banyuwangi dan Pangalengan, pulau Sumatera di daerah Aceh, Sulawesi di daerah Toraja, Bali di daerah Kintamani, NTB di daerah Lombok serta NTT di daerah Flores. Letak geografis serta iklim Indonesia memang cocok sekali dengan tumbuhan kopi, sehingga kopi arabika, robusta dan luwak yang menjadi tiga kopi favorit di dunia dapat dengan mudah ditemui di negara kita.

Nah kali ini saya akan membahas kopi dalam negeri favorit saya. Ketika saya traveling ke Indonesia bagian timur, saya jatuh cinta pada satu kopi yaitu kopi Bajawa. Hmm... dimana kah Bajawa itu? Bajawa merupakan sebuah daerah di pulau Flores, provinsi Nusa Tenggara Timur. Mata pencaharian mayoritas penduduk di ibu kota kabupaten Ngadha ini memang bertani. Di daerah ini juga dapat ditemukan perkebunan kopi yang luas.

Pada dasarnya kopi khas Bajawa ini adalah jenis kopi arabika, yang berasal dari benua Afrika, tepatnya dari Ethiopia. Kopi arabika ini akan tumbuh subur di ketinggian 1000 hingga 2000 mdpl. Daerah Bajawa yang memiliki ketinggian 1600-1700 mdpl sangat strategis, sehingga tidak salah jika salah satu kopi terbaik dalam negeri berasal dari pulau bunga tersebut.

Saya pribadi lebih menyukai kopi arabika dibanding kopi robusta, karena menurut saya kopi arabika memiliki karakter rasa yang lebih “seksi” dibanding kopi robusta. Selain mengandung kafein yang lebih rendah, aroma yang lebih kuat, jika di minum tanpa gula, tingkat keasaman kopi arabika juga lebih tinggi daripada robusta. Sebaliknya, kopi robusta memiliki kadar kepekatan atau rasa pahit yang lebih tinggi dibanding arabika.

Semua kenikmatan kopi arabika tersebut sejauh ini saya temukan pada kopi Bajawa. Ketika diseduh aroma khas kopi tercium. Rasa kopi Bajawa sendiri tidak terlalu pahit, sehingga saya lebih suka menyeduhnya dengan sedikit susu, tanpa tambahan gula. Namun diseduh dengan gula pun, rasanya tetap juara. Asal jangan terlalu banyak gulanya, agar rasa asli kopi tetap terjaga. Dan yang paling penting rasa after tastenya, yang masih nemempel pada bibir ketika kalian meneguk kopi Bajawa. Beda halnya dengan kopi khas Jawa Timur atau Lombok. Saya selalu mencampurkan dengan gula yang banyak (2 sendok), karena menurut saya jika diseduh dengan sedikit gula rasanya justru aneh.
Selain cita rasa yang khas, ternyata kopi Bajawa tidak pernah ditanam dengan menggunakan pupuk kimia. Masyarakat di sana percaya bahwa kopi yang telah ditanam sejak tahun 1977 tersebut merupakan warisan leluhur yang harus dipertahankan keasliannya. Sehingga kopi Bajawa menjadi salah satu kopi arabika organik yang paling diincar dunia. Wow.

Nah itulah sekilas tulisan saya mengenai kopi Bajawa, kopi favorit saya. Oya, katanya kopi dari daerah Gayo, Sumatera juga terbaik yah? Hmm... mesti dicobain. Hihihi. Okay deh. Sampai jumpa di tulisan selanjutnya. Selamat ngopi!!

Coffee quote: As long as there was coffee in the world, how bad could things be? – Cassandra Clare.

Find me on twitter and instagram: @ungodamn

Tidak ada komentar:

Posting Komentar